17.1.10

Tahukah Anda Tentang Kopi Luwak?


Kopi luwak (civet coffee) adalah kopi yang diproses dari buah kopi yang dimakan oleh binatang luwak, sejenis musang atau Asian Palm Civet (Paradoxurus hermaphroditus). Buah kopi yang dimakan luwak adalah buah kopi pilihan. Luwak hanya memilih dan memakan buah-buah yang masih segar dan benar2 masak pohon. Buah kopi akan berada didalam system pencernaan kurang lebih 10 – 12 jam, kemudian biji kopi yang telah bersih kulit buahnya akan dikeluarkan kembali bersama kotoran luwak dalam proses ekskresi. Biji2 kopi inilah yang disebut dengan kopi luwak.


Proses pembuatan kopi luwak melalui beberapa tahap, diantaranya pengumpulan biji kopi luwak, pemisahan kotoran, pencucian, penjemuran, penyangraian dan terakhir penggilingan untuk menjadi kopi bubuk. Kopi luwak memiliki kelebihan dibandingkan dengan kopi biasa. Wajar saja, karena memang dari bahan dasarnya adalah kopi yg benar2 masak. Selain itu fermentasi didalam system pencernaan dengan bantuan enzim2 tertentu membuat kopi luwak memiliki beberapa khasiat tertentu. Cita rasa (rasa dan aroma) kopi luwak berbeda dengan kopi biasa. Kopi luwak memiliki aroma lebih harum dan rasa yang kesat, milky/lemak dan ada rasa semacam segar/mint di tenggorokan. Selain itu rasa kopi luwak di dinding dan atap mulut lebih stabil dan lama meski 1-2 jam setelah kita meminumnya. Khusus jenis arabika, rasa masam atau acidity sangat kuat sekali terasa di mulut.

Harga kopi luwak di pasaran lebih tinggi dibandingkan kopi biasa. Hal ini disebabkan karena ketersediaannya yang terbatas (kurang lebih 3 %) selain memang karena cita rasanya yang dinilai lebih oleh penggemar kopi. Beberapa perkebunan di Indonesia berusaha menjaga ketersediaan kopi luwak dengan memelihara luwak dalam kandang2 untuk diberi makan buah kopi dan diambil biji kopi luwaknya. Namun cara ini oleh beberapa kalangan dinilai kurang alami, meski efektif. Tidak salah jika kopi luwak menjadi salah satu makanan dan minuman paling mahal di dunia.

Kopi Luwak (civet coffee) is processed coffee from the coffee fruit is eaten by animals mongoose, a type of mongoose or Asian Palm Civet (Paradoxurus hermaphroditus). Fruit eaten Luwak coffee is coffee fruit choice. Mongoose just pick and eat the fruit fresh and cooked benar2 tree. Coffee fruit will be in the digestive system approximately 10 - 12 hours, then the coffee beans that have been clean fruit skin will be issued back with dirt mongoose in the process of excretion. This coffee beans is called a Luwak coffee.


Luwak coffee-making process through several stages, including Luwak coffee beans collection, separation of dirt, washing, drying, and the last roasting a coffee mill to a powder. Kopi Luwak has advantages compared with regular coffee. Naturally, because of the material is essentially wrote real ripe coffee. Also fermentation in the digestive system with the help of certain enzims Luwak coffee has some specific properties. Taste (taste and smell) different Luwak coffee with regular coffee. Kopi Luwak has a more fragrant smell and taste of coarse, Milky / fat and there is such a fresh taste / mint in the throat. In addition Luwak coffee taste on the walls and roof of the mouth is more stable and longer even though we are 1-2 hours after drinking it. Specific types of arabica, taste sour or very strong Acidity felt in the mouth.


Luwak coffee prices in the market is higher than regular coffee. This is because availability is limited (approximately 3%) than did because its taste is judged more by fans of coffee. Some plantations in Indonesia tried to maintain availability by maintaining Luwak Coffee Luwak in kandang2 to be fed fruit and coffee beans luwaknya taken. But this way by some circles considered less experienced, though effective. Not wrong if Luwak coffee became one of the food and beverage in the world's most expensive.